Soppeng, Berita-kontrol.id - Proyek revitalisasi di UPT SMKN 4 Soppeng senilai hampir Rp 2 miliar yang bersumber dari APBN 2025 kini tengah berjalan.
Namun, di tengah euforia pembangunan fasilitas baru, muncul desakan kuat dari berbagai pihak agar pengawasan terhadap proyek ini dilakukan secara optimal dan ketat.
Proyek dari APBN 2025 ini mencakup pembangunan ruang praktik siswa teknik bisnis sepeda motor, laboratorium komputer, dua ruang kelas baru, serta rehabilitasi total toilet sekolah.
Diharapkan, fasilitas ini akan mendongkrak kualitas pendidikan dan keterampilan siswa di SMKN 4 Soppeng.
Meski demikian, seorang sumber yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekhawatirannya. Menurutnya, pengelolaan proyek masih memerlukan penguatan signifikan, terutama dalam hal kemampuan teknis dan penataan administrasi.
"Secara struktur sudah terbentuk, namun beberapa hal teknis di lapangan tampak masih perlu pendampingan agar hasilnya benar-benar sesuai pedoman revitalisasi SMK," ujarnya, Selasa (14/10).
Sumber tersebut juga menekankan pentingnya pengawasan di setiap tahapan kegiatan.
"Pendampingan lapangan sangat penting untuk memastikan kualitas pekerjaan, mulai dari bahan bangunan, proses pengerjaan, hingga progres akhir," harapnya.
Selain itu, mekanisme pengadaan material juga disorot, di mana efisiensi dan keterbukaan menjadi kunci agar penggunaan dana negara berjalan sesuai ketentuan.
"Dengan nilai proyek cukup besar, tentu dibutuhkan pengelolaan yang cermat dan terbuka sejak tahap awal," pungkasnya.
Meski ada catatan terkait pengawasan, pelaksanaan proyek revitalisasi di SMKN 4 Soppeng tetap diharapkan mampu membawa manfaat nyata bagi siswa, khususnya dalam peningkatan fasilitas belajar praktik dan pembelajaran berbasis teknologi.
Hingga berita ini dirilis, pihak panitia pembangunan satuan pendidikan belum dikonfirmasi terkait seruan pengawasan ketat ini.


